April 2019 - Pojok Investor

Mau Trading harian saham? simak tips dan keuntunganya di sini


Trading harian merupakan kegiatan melakukan penjualan dan pembelian saham dalam waktu yang sangat singkat. Trading jenis ini dapat melakukan pembelian dan penjualan dalam hitungan jam maupun hari bergantung dari keuntungan yang telah diperolehnya. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh mereka yang telah 'akrab' dengan dunia saham dan memiliki banyak waktu, sehingga tak heran banyak dilakukan oleh pensiunan.

Trading harian ini digemari oleh mereka yang telah melakukan trading dalam dunia saham. Hal ini tak lepas dari tingkat keuntungan yang ditawarkan dalam jangka waktu yang singkat terutama bagi mereka yang memulainya dengan modal besar. Namun selain itu banyak juga keuntungan dalam melakukan trading harian di pasar modal.

Keuntungan melakukan trading harian
  • Tingkat profit  
Jenis saham yang sering digunakan untuk trading harian umumnya menghasilkan kenaikan yang tinggi. Jika saham normal memiliki kenaikan maksimal 2-3% dalam sehari, saham kategori harian dapat mengalami kenaikan minimal 5% per harinya. Hal berbeda dapat terjadi apabila kondisi pasar dalam keadaan bagus, kenaikan yang terjadi pada saham tertentu dapat mencapai 10% lebih. 

Perubahan harga dari saham harian tidak ditentukan dari kinerja perusahaan. saham yang digunakan untuk trading harian umumnya bukanlah yang memiliki laporan keuangan bagus karena bagi trader yang teroenting adalah perubahan harga dari saham bukan nilai dari sahamnya. Perubahan harga saham trading harian ditentukan oleh faktor eksternal atau luar perusahaan. Data ekonomi negara, pernyataan tokoh politik dan hubungan antar negara merupakan salah satu contoh pengaruh eksternal yang menentukan kenaikan ataupun penurunan harga.
  • Waktu penjualan
Penjualan terhadap saham harian bersifat fleksibel artinya tergantung terhadap target keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya, apabila telah mencapai target harga yang ditentukan maka dilakukan penjualan begitupun pada pembelian. Penjualan dan pembelian trading harian dilakukan dalam jarak waktu yang singkat, namun umumnya orang yang melakukan trading harian akan menjual sahamnya pada hari setelahnya atau lusa ketika keuntungan yang didapat telah mencapai target yang telah ditetapkan. Namun dapat juga menjualnya pada hari yang sama, pembeliannya dapat dilakukan pada waktu pembukaan pasar  (9.00 WIB) dan menjual ketika waktu penutupan pasar (15.50 WIB).
  •  Kegiatan sampingan 
Beberapa orang melakukan trading harian hanya sebagai kegiatan sampingan, bukan kegiatan utama yang hasilnya dipakai untuk memenuhi kegiatan esoknya. Hal ini karena adanya keterbatasan waktu ataupun memang kebutuhan hariannya bukan bergantung dari hasil trading tersebut. Orang-orang yang melakukan trading harian sebagai kegiatan sekunder umumnya tidak terlalu tergesa-gesa dalam mencari saham untuk dibeli, karena pada dasarnya kebutuhan mereka telah ditunjang dari aspek lain sehingga tidak adanya 'deadline' dalam memilih saham untuk ditradingkan.


Keuntungan tersebut membuat banyak orang memilih melakukan trading daripada investasi, selain karena jangka waktunya yang singkat, keunutngan yang diperoleh juga sangat besar. Sehingga tak heran apabila jumlah trader di Indonesia lebih banyak ketimbang jumlah investor.

 Namun tidak semua orang cocok untuk melakukan trading. Sebab kemungkinan loss dalam trading lebih besar dibanding investasi, hal ini karena dinamika perubahan yang terjadi di dalamnya. Orang yang baru dalam trading seringkali mengalami kerugian akibat kurangnya informasi dan mengakibatkan uang yang sebelumnya ingin "diternakkan" malah mengalami penurunan.

 Tips dalam memulai trading harian 
  •  Kumpulkan ilmunya 
Sebelum memulai untuk melakukan trading harian ada baiknya untuk mencari informasi terkait analisanya. Informasi tersebut dapat ditemukan dari berbagai sumber seperti youtube, google hingga mengikuti seminar. Selain itu, banyak juga yang masuk grup yang khusus untuk orang-orang trading harian, untuk masuk ke dalam grup tersebut beberapa harus membayar dan ada yang gratis. Sekarang ini telah banyak terjual buku-buku yang terkait dengan trading yang ditulis oleh trader profesional Indonesia.
  • Mulai dengan jumlah kecil
Jika kamu baru dalam dunia trading ada baiknya unutk memulainya dengan jumlah kecil. Hal ini karena resiko untuk terjadinya loss sangat besar, sehingga salah satu cara untuk mengantisipasi resiko tersebut adalah dengan memulainya dengan jumlah kecil. Uang etrsebut bisa ditambah apabila kamu mulai merasa yakin dengan kemampuan mu serta kerugian yang terjadi jumlah mulai berkurang. Penambahan uang dapat dilakukan secara bertahap, bisa setiap bulan sesuai dengan kesiapan kamu dalam melakukan trading dengan jumlah yang lebih banyak.
  •  Luangkan waktu
Gunakan sebagian waktumu untuk menentukan saham apa yang akan dibeli esok harinya dan tentukan juga saham yang akan kamu jual. Sebab kegiatan jual beli dalam trading harian dilakukan dalam jangka waktu yang sempit. Jika telat dalam melakukan aksi, maka perbedaan harga bisa terjadi sangat jauh dan ini bisa merugikan trader. Oleh sebab itu luangkan sedikit waktumu untuk menentukan saham serta harga yang pas, sehingga keesokan harinya dapat kamu pasang dalam antrian offer maupun bid.
  • Jangan panik 
kejadian yang sering terjadi pada trader harian adalah panik. Hal ini wajar karena perubahan harga yang terjadi sangatlah besar tiap harinya, perubahan ini bisa menyebabkan kenaikan maupun penurunan. Dalam trading pengendalian akan emosi merupakan hal yang penting, sebab ini membuat kamu dapat berpikir jernih walaupun sedang mengalami kerugian yang besar. Hal paling penting adalah kamu harus mempersiapkan mental sebelum melakukan trading harin untuk berjaga-jaga apabila saham yang kamu beli mengalami penurunan.
  • Atur Strategi
Resiko merupakan sesuatu yang biasa dalam trading. Oleh karena itu diperlukan strategi yang baik unutk mengatasi resiko tersebut. Strategi yang umum digunakan dalam trading adalah cut loss, ini memungkinkan trader untuk menjual rugi saham yang telah dibeli untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Cut loss yang biasa ditetapkan adalah 5%, sehingga jika saham kamu mengalami penurunan hingga mencapai 5% nya maka dapat dilakukan penjualan.

Strategi lain dalam meminimalisir resiko adalah dengan melakukan diversifikasi. Dengan melakukan diversifikasi atau pembagian terhadap uang kamu dapat menurunkan resiko akan uang yang hilang. Pembagian uang dalam trading dapat kamu lakukan dalam saham yang berbeda sektor.



Sejarah dan Penggunaan Caddlestick dalam analisa Teknikal

Caddlestick atau yang biasa disebut sebagai Japanese candlestick chart adalah grafik yang biasa digunakan untuk analisa dalam berbagai bidang investasi. Grafik ini menunjukan perubahan harga dalam suatu waktu dengan bentuk yang khas dan mudah untuk diamati yang biasanya bewarna .

Grafik yang biasa disebut grafik lilin ini bisa digunakan unutk analisa baik dalam jangka waktu yang besar seperti bulanan maupun jangka waktu kecil seperti harian dan per jam, informasi harga yang disediakan oleh caddlestick bergantung dari pemilihan waktu tersebut.

Caddlestick biasa digunakan untuk analisa teknikal/trading (jangka pendek) karena grafik ini menyediakan informasi penting jangka pendek yang berguna unutk analisa seorang trader. Informasi yang disediakan oleh setiap caddlestick mencangkup harga pembukaan/open price, harga penutupan/close price, harga tertinggi/high price, dan harga terendah/down price. Kumpulan caddlestick yang memiliki tiap-tiap informasi tersebut akan membentuk pola yang menentukan perkembangan suatu harga.

Sejarah Caddlestick 

Caddlestick pertama kali digunakan di Jepang oleh pedagang beras bernama Munehisa Homma, dimana dia mampu memperkirakan harga beras mendatang berdasarkan harga sebelumnya. Penggunaan grafik ini kemudian disebarkan secara luas oleh Steve Nisson dalam bukunya yang berjudul Japanese Caddlestick Charting Technique.

Deskripsi  
Caddlestick biasanya bewarna hijau ataupun putih yang menandakan adanya kenaikan, sementara akan bewarna merah atau hitam yang berarti penurunan. Warna dari caddlestick ini dapat dilihat dari body pada caddlestick tersebut. Body merupakan bagian tengah caddlestick yang berbentuk persegi panjang, ukuran dari body ini menentukan jumlah pembelian dan penjualan. Body yang berukuran besar dan bewarna hijau menyatakan bahwa telah terjadi pembelian dalam jumlah besar, begitupun sebaliknya. 

Body caddlestick dihimpit oleh dua garis yang masing-masing terletak di bagian atas dan bawah. Garis atas disebut upper tail yang menunjukan harga tertinggi dalam waktu tersebut, sementara garis bawah disebut lower tail yang menandakan harga terendah. 
 
Penggunaan




Caddlestick biasa digunakan dalam kegiatan trading baik untuk analisa jangka pendek saham, forex ataupun trading lainnya. Grafik ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan harga kedepannya dan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian atau penjualan. Caddlestick yang bewarna hijau secara berturut-turut menandakan adanya aktifitas beli yang besar sehingga menandakan harga mengalami bullish, ini merupakan isyarat untuk melakukan penjualan, hal yang sama juga berlaku untuk kebalikannya.

Pola Caddlestick 
Caddlestick berfungsi untuk memberikan gambaran trend yang akan terjadi, trend tersebut bisa diketahui dari kumpulan caddlestick yang membentuk suatu pola yang dapat dilihat langsung. Pola ini dapat berupa pola kompleks ataupun simple tergantung dari susunannya.

Candlestick menentukan trend saham ? Ketahui cara membacanya

Caddlestick dan trading merupakan 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Caddlestick telah lama digunakan oleh trader baik saham maupun forex untuk menentukan harga ke depannya. Hal ini dikarenakan Caddlestick memberikan informasi trading yang cukup untuk mengetahui harga tersebut akan mengalami kenaikan ataupun penurunan dalam jangka waktu tertentu.

Bentuk dari caddlestick selalu berubah-ubah mengikuti pergerakan pasar. Perubahan ini disebabkan karena adanya kegiatan jual beli antar perorangan sehingga menyebabkan dinamika bentuk Caddlestick tiap menitnya. Perubahan dari Caddlestick dapat diantisipasi apabila trader cara membaca open, close, high, dan down price.

Open Price
Merupakan harga yang pertama kali terbentuk pada waktu awal pembukaan pasar (pasar saham Indonesia buka jam 9.00 WIB). Open price menjadi penentu apakah harga akan mengalami penurunan atau kenaikan.

Open price pada setiap kali pembukaan bursa tidaklah sama dengan close price dari waktu sebelumnya.  Misalnya saham X memiliki close price 4000 pada hari senin, harga 4000 ini bukan berarti open price di hari selanjutnya adalah 4000, dapat lebih tinggi maupun lebih rendah.

Close Price
Pada saat penutupan pasar saham maka pada setiap Caddlestick akan terbentuk close price. Ini merupakan harga akhir suatu saham dalam satu hari setela terjadinya banyak transaksi jual beli di dalamnya. 

Close price dapat berada di atas open price jika harga saham mengalami kenaikan namun juga bisa berada di bawah open price yang menunjukan penurunan harga. Close price sering digunakan sebagai patokan harga dan sering disebut sebagai Last price dan biasa muncul di sebelah kode saham.

High Price
Hight price merupakan harga tertinggi yang dicapai dalam satu hari. High price dapat terbentuk apabila terjadi transaksi beli dalam jumlah yang tinggi pada satu hari, hal ini mengakibatkan naiknya harga.

High price dapat dilihat jika adanya garis lurus di atas body yang disebut upper tail,  ataupun tepat berada di garis atas body. Caddlestick yang tidak memiliki garis lurus untuk high pricenya ini menunjukan bahwa harga tertinggi dari perdagangan hari itu sama dengan close price nya.
  

Down Price
Merupakan kebalikan dari high price, down price merupakan harga terrendah dari suatu caddlestick. Down price bisa dilihat dengan adanya garis pada bawah body yang disebut lower tail. Dalam caddlestick dapat tidak ditemukan down price apabila harga pembukaan atau open price sudah merupakan harga terendahnya.

Sekepingnya seharga mobil ? Yuk kenalan dengan bitcoin

Bersyukurlah kamu yang lahir di zaman digital. Di zaman ini semua hal bisa didapat dengan cepat, tinggal klik dan klik. Banyak hal bisa didapat dengan mudah di zaman digital. Perkembangan dunia digital yang pesat menyebabkan lahirnya uang yang berbentuk digital.

Pada zaman industri (zaman orang tua kalian), uang hanya berupa bentuk fisik yang biasa digunakan dalam berbelanja sehari-hari. Bentuk fisik ini berupa lembaran maupun koin, yang sangat familiar walaupun sekarang mulai bergerak ke digital, pergerakan ini terlihat dengan munculnya start-up seperti OVO, Dana, dan Go-pay

Salah satu uang digital yang digemari dunia pada masanya adalah Bitcoin. Uang digital ini memberikan penawaran  yang menarik semenjak pertama kali diciptakan 10 tahun lalu. Namun uang digital ini sangat jarang terdengar di Indonesia dan tak banyak yang tahu mengenai bitcoin sehingga pemakaian nya sangat terbatas.

Apa itu bitcoin ??



Bitcoin pertama kali diciptakan pada tahun 2009 dan tercatat sebagai cryptocurrency pertama di dunia. Bitcoin sebagai uang digital bersifat desentral, yaitu tidak memiliki bank Sentral yang mengaturnya, sehingga transaksinya dilakukan langsung antar dua orang secara digital. Penemu dari uang digital ini masih misterius, namun banyak sumber mengatakan bahwa diciptakan oleh orang Jepang bernama Satoshi Nakamoto. Cryptocurrency ini aktif digunakan oleh masyarakat dunia dan menyebabkan lonjakan harga pada tahun-tahun pertamanya.

Pembuatan Bitcoin 

Bitcoin diciptakan dengan proses yang disebut dengan "mining". Proses ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang mampu memecahkan kode-kode numerik dan Block baru. block yang telah diciptakan tersebut kemudian digabungkan dalam block-chain (kumpulan dari Block). dari block-chain tersebut terbentuk bitcoin baru. Orang yang berhasil menciptakan block baru kemudian diberi "imbalan" yang dikirim ke akun digitalnya berupa BTC.

Harga Bitcoin

Harga dari bitcoin semenjak pertama kali diciptakan terus mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya pada akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018. Ketika pertama kali diperdagangkan harga per kepingnya adalah Rp 4.427.580 dan mencapai puncaknya di harga Rp 266.611.335. Hingga artikel ini ditulis bitcoin masih mengalami penurunan dengan harga terakhirnya Rp 67.266.917.