Juli 2019 - Pojok Investor

Permula, ini perbedaan reksadana dan saham yang wajib diketahui


Reksadana dan saham merupakan dua investasi yang perkembangannya terjadi secara cepat. Makin banyak sarana yang mempermudah dalam melakukan jual beli keduanya

Dulu sekuritas hanya memberikan pilihan saham sebagai investasinya, namun sekarang hampir semuanya telah memiliki instrumen lain, sebut saja  reksadana maupun obligasi. 

Hal tersebut belum termasuk start up yang memberikan fitur reksadana di dalamnya. Seperti Bukalapak dan Tokopedia.

Perkembangan ini perlu diimbangi dengan adanya pemahaman di antara kedua investasi ini. Sebab banyak yang menganggap bahwa keduanya merupakan investasi yang sama.

berikut merupakan perbedaan antara reksadana dan saham yang wajib diketahui

Pengertian
Pada dasarnya, membeli saham berarti membeli kertas/lot yang disebarkan emiten sehingga kita memiliki kepemilikan atas emiten tersebut.

Berbeda dengan saham, reksadana merupakan tempat kita menaruh dana kita yang didalamnya terdapat berbagai instrumen investasi yang dikelola oleh ahlinya.

Dalam reksadana kamu dapat menaruh dana kamu dalam beberapa instrumen seperti obligasi, deposito hingga saham.
  
Tempat Transaksi
Telah banyak sarana untuk melakukan transaksi reksadana, sebut saja bank maupun sekuritas. Keduanya menawarkan kemudahan untuk investor dalam memilih Manager Investasi yang sesuai.

Selain itu terdapat sarana baru dalam transaksi, yaitu melalui toko online. Beberapa toko online Indonesia telah dan mulai menghadirkan reksadana sebagai salah satu fiturnya.


Tidak seperti reksadana yang lebih luas, transaksi saham hanya bisa dilakukan melalui sekuritas yang telah terdaftar OJK.

 Transaksi saham bisa dilakukan secara online maupun offline. Beberapa sekuritas memiliki App yang memungkinkan penggunanya untuk jual beli saham secara online.

Offline merupakan cara lama yang masih sering digunakan. Dilakukan dengan menghubungi sekuritas untuk memudahkan ketika akan beli maupun jual saham.

Return Investasi
Sudah merupakan sesuatu yang umum apabila saham merupakan return investasi "kertas" dengan return tertinggi.

Namun return yang dimiliki oleh reksadana juga tak kalah tinggi dibanding saham. Reksadana menghasilkan return sebesar 15-20 % per tahunnya. Nilai ini dapat meningkat apabila pasar sedang dalam keadaan baik dan dikelola oleh MI handal.


Dikelola Oleh
Secara umum, trading atau investasi saham dilakukan secara individual, walaupun dapat memanfaatkan broker dalam mempermudah transaksi jual belinya. 

Mereka yang mengenal dunia pasar modal dan memiliki waktu luang, lebih memilih melakukan trading atau investasi di saham secara langsung.

Dalam reksadana, mulai dari diversifikasi sektor hingga jumlah alokasi dana seluruhnya dilakukan oleh manager investasi, hal ini menyebabkan kamu tidak harus memikirkan dana yang telah kamu simpan.

Tidak seperti saham yang harus memikirkan pengelolaan dana, dalam reksadana kamu hanya perlu menyetorkan dana secara rutin. 


Resiko
Tiap instrumen investasi pasti memiliki resiko, yang membedakan hanyalah tingkat resikonya. Ada investasi beresiko dan kurang beresiko. 

Saham merupakan investasi beresiko karena pergerakannya sangat dipengaruhi oleh isu internal dan eksternal. 

Data ekonomi, kebijakan pemerintah maupun laporan keuangan yang keluar tiap triwulannya mempengaruhi naik turunnya harga saham.

Resiko dalam reksadana dapat diminimalkan dengan memilih MI yang tepat. MI akan melakukan diversifikasi terhadap aset kalian sehingga mampu menekan tingkat resiko.